Ciri-ciri Hutan Hujan Tropis


Hutan hujan tropis adalah salah satu jenis hutan hujan yang terletak pada 23.5° lintang utara (LU) dan 23.5° lintang selatan (LS). Hutan ini terletak di garis ekuator sehingga memiliki temperatur yang hangat serta terpapar sinar matahari nyaris sepanjang tahun.

Biasanya, lapis pertama hutan ini berisi pepohonan dengan tajuk tidak berurutan dengan sedikit susunan cabang. Lalu, lapis berikutnya adalah kanopi utama yang terdiri dari berbagai jenis pohon ramping dengan ketinggian berkisar 30-40 meter.

Walaupun hanya menutup sekitar 2% permukaan bumi, hutan hujan tropis memiliki hampir 50% spesies flora dan fauna yang ada di bumi.

Hutan Evergreen atau hutan  yang selalu hijau merupakan sebutan dari hutan hujan tropis. Bagaimana tidak, hutan jenis ini sangat sering diguyur oleh hujan, membuatnya selalu hijau karena tersedianya air yang cukup banyak, memberi hutan hujan tropis sebutan lainnya, yaitu hutan Everwet atau hutan yang selalu basah. Selain selalu diguyur hujan, ada ciri-ciri hutan hujan hujan tropis lainnya yang harus kamu ketahui. Kali ini kita akan mempelajari ciri-ciri tersebut, dibaca hingga akhir ya!

Hutan hujan tropis memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi.

Keadaan hutan hujan tropis termasuk kategori hutan dengan keadaan iklim yang selalu basah, tanah kering di daratan, dan selalu hijau.

Dengan ekosistem yang kompleks, hutan ini dapat membuat struktur yang unik dari bagian tanah hingga ke bagian paling atas dari pohon yang sangat tinggi.Ciri-ciri dan Karakteristik Hutan Hujan Tropis

Baca Juga : Kejahatan Hutan yang Berlindung dalam Perhutanan Sosial

Karakteristik dan ciri utama hutan hujan tropis adalah hutan jenis ini memiliki curah hujan tinggi dengan kisaran 200-225 mm per tahun. Terlebih lagi, sinar matahari senantiasa terus-menerus sepanjang tahun karena letak hutan hujan ini di kawasan tropis.

Mengenal Ciri-Ciri Hutan Hujan Tropis 

Hutan hujan adalah sebuah kawasan hutan yang terletak di daerah tropis dan memiliki curah hujan dalam jumlah yang besar. Intensitas curah hujan di kawasan ini cukup tinggi, yaitu 1200 mm per tahunnya. Akibat curah hujan yang besar ini, hutan hujan selalu terlihat hijau dengan keanekaragaman flora dan faunanya. Berikut ini adalah ciri-ciri dari hutan hujan tropis:

1. Sinar Matahari Sangat Sulit Menjangkau Dasar Hutan
Dengan vegetasi yang berlapis-lapis mulai dari strata A sampai dengan strata E yang juga membentuk kanopi sangat rapat, membuat sinar matahari sangat sulit menjangkau lantai hutan. Membuat tanah hutan hujan sangat lembab yang ditumbuhi dengan lumut dan jamur.

2. Mempunyai Daya Regenerasi Tinggi
Kemampuan regenerasi dari sebuah hutan hujan tropis sangat baik, bila terdapat sebuah pohon yang tumbang karena terjangan angin atau badai, maka kanopi yang terdiri dari ranting-ranting serta dedaunan akan terbuka lebar dan membuat sinar matahari dapat mencapai dasar hutan. Menyebabkan tumbuhnya semak dan anakan pohon yang akan menjadi tinggi, membentuk kembali kanopi hutan. Hal ini hanya bisa berlangsung untuk kerusakan dalam skala kecil oleh alam dan bukan kerusakan yang terjadi karena intervensi manusia.

3. Kelembapan Udara Tinggi
Curah hujan yang sangat tinggi dan relatif terjadi sepanjang tahun sehingga tidak mempunyai musim kemarau yang jelas menjadi salah satu faktor mengapa kelembapan udara yang sangat tinggi terjadi di hutan hujan tropis. Tingkat kelembaban yang sangat tinggi sebenarnya disebabkan oleh banyaknya uap air yang berasal dari dedaunan dan kemudian menguap ke atmosfer..

4. Banyak Pohon Tinggi dan Berdaun Lebat
Sinar matahari yang selalu mengenai hutan ini sepanjang tahun ditambah dengan hujan yang memiliki intensitas tinggi, membantu pepohonan dapat tumbuh dengan maksimal. Banyak pepohonan yang terdapat di daerah ini mempunyai batang yang sangat tinggi serta berdaun lebat membentuk kanopi.


Rata-rata ketinggian dari pohon-pohon yang terdapat di hutan hujan tropis dapat mencapai 50 meter dan berdiameter besar serta mempunyai tingkatan atau strata mulai dari yang paling atas sampai dengan tingkatan yang terendah.

5. Vegetasi Tanaman Berlapis
Akan sangat sulit menemukan celah kosong antara lantai hutan dengan pepohonan tinggi. Karena diantaranya terdapat berbagai jenis tanaman yang memiliki ketinggian yang berbeda-beda. Mulai dari strata A sampai dengan E. 

Pada tingkat A pohon dengan ketinggian lebih dari 30 meter dan mempunyai batang lurus akan sangat mudah dijumpai. 

Pada tingkatan B terdiri, pepohonan yang mempunyai banyak cabang dan bersinggungan satu sama lain dan membentuk seperti kanopi serta mempunyai ketinggian antara 20 – 30 meter menjadi ciri dari pohon yang berada di strata ini.


Pada tingkatan C tersusun atas pohon dengan ketinggian antara 4-20 meter dan mempunyai banyak ranting, membentuk tajuk pohon yang sangat rapat.

Tingkatan D terdiri atas anak-anak pohon. Ada tanaman herba, palem, dan tanaman pakuan besar dengan ketinggian 4 meter dari atas permukaan tanah.

Lumut dan jamur berada pada tingkatan E yang merupakan lapisan tanaman pendek yang berfungsi sebagai penutup lantai hutan.

Comments

Popular posts from this blog

Ragam Manfaat Hutan Gambut

Stop Budaya Bakar Lahan dan hutan Untuk Bertani

Gaharu Komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu